TUGAS PORTOFOLIO
DAKWA ISLAM DI INDONESIA
Diajukan
untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajara PAI
Tahun
Ajaran 2020 - 2021
Oleh :
Nama : Triah
Kelas : XII-4
MIPA
PEMERINTAH KABUPATEN INDRAMAYU
DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 1 LOSARANG
KECAMATAN LOSARANG
Jl. Raya Losarang
Telp.(0234)550894,505206 Kode Pos 45253
E-mail: sman1losarang@yahoo.com.id Websete: www.sma1-losarang.sch.id
INDRAMAYU
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang sudah mengizinkan penyusun untuk menyelesaikan tugas makalah PAI ini tentang “Dakwah Islam Indonesia”. Dan Shlawat dan salam semoga tercurah ke hadirat Rasulullah SAW. Keluarga serta para sahabatnya.
Adapun maksud dan tujuan diajukan tugas ini untuk melengkapi tugas-tugas mata pelajaran matematika tahun ajaran 2020-2021 SMA Negeri 1 Losarang.
Berikut ini tugas makalah penulis. Semoga ibu/bapak senang membacanya dan dapat mengambil manfaat darinya. Namun sebelum membaca,ibu dapat meneliti terlebih dahulu dengan tenang yang senantiasa terjaga dari kekeliruhan. Tentu saja tidak baik menilai sesuatu secara terburu-buru sebelum pernah membayangkan, merasakan dan menciumnya sendiri. Dan adalah kejahatan terhadap ilmu memfatwakan sesuatu secara terburu-buru sebelum terlebih dahulu mengkaji akar permasalahannya, Mendengar pernyataan-pernyataan tentangnya ,dan mencari argument-argumen yang mendasari.
Makalah yang penyususn buat ini setidaknya bukan hanya untuk tugas semata, tapi dengan adanya tugas makalah ini sehengganya penyusun sekarang dapat lebih mengetahui kembali Dakwah Isilam di Indonesia. Demikian penulis berharap tugas ini dapat memberikan wawasan dan pengetahuan kepada para pembaca pada umumnya dan pada saya khususnya.
Indramayu, Februari 2021
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN................................................................................... 1
1.1 Latar
Belakang.............................................................................................. 1
1.2 Rumusan
Masalah......................................................................................... 2
1.3 Tujuan............................................................................................................ 2
BAB II
PEMBAHASAN.................................................................................... 3
2.1 Pengertian
Dakwah....................................................................................... 3
2.2 Macam-macam Dakwah............................................................................... 4
2.2.1 Dakwah Fardiah.................................................................................... 4
2.2.2 Dakwah Ammah................................................................................... 5
2.2.3 Dakwah Bil-Lisan................................................................................. 5
2.2.4 Dakwah Bit-Tadwin.............................................................................. 5
2.2.5 Dakwah Bil Hikmah.............................................................................. 5
2.3 Perkembangan
Dakwah Islam di Indonesia............................................... 5
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN........................................................... 7
3.1 Kesimpulan.................................................................................................... 7
3.2 Saran.............................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 8
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pengertian
dakwah menurut bahasa; dakwah berasal dari bahasa Arab yakni دعا– يدعوا – دعوة
(da’a - yad’u - da'watan). Kata dakwah tersebut merupakan ism masdar dari kata
da’a yang dalam Ensiklopedia Islam diartikan sebagai “ajakan kepada Islam.
Kata
da’a dalam al-Quran, terulang sebanyak 5 kali, sedangkan kata yad’u terulang
sebanyak 8 kali dan kata dakwah terulang sebanyak 4 kali. Kata da’a pertama
kali dipakai dalam al-Quran dengan arti mengadu (meminta pertolongan kepada Allah)
yang pelakunya adalah Nabi Nuh as. Lalu kata ini berarti memohon pertolongann
kepada Tuhan yang pelakunya adalah manusia (dalam arti umum). Setelah itu, kata
da’a berarti menyeru kepada Allah yang pelakunya adalah kaum Muslimin. Kemudian
kata yad’u, pertama kali dipakai dalam al-Quran dengan arti mengajak ke neraka
yang pelakunya adalah syaitan. Lalu kata itu berarti mengajak ke surga yang
pelakunya adalah Allah, bahkan dalam ayat lain ditemukan bahwa kata yad’u
dipakai bersama untuk mengajak ke neraka yang pelakunya orang-orang musyrik.
Sedangkan
kata dakwah atau da’watan sendiri, pertama kali digunakan dalam al-Quran dengan
arti seruan yang dilakukan oleh para Rasul Allah itu tidak berkenan kepada
obyeknya. Namun kemudian kata itu berarti panggilan yang juga disertai bentuk
fi’il (da’akum) dan kali ini panggilan akan terwujud karena Tuhan yang
memanggil. Lalu kata itu berarti permohonan yang digunakan dalam bentuk doa
kepada Tuhan dan Dia menjanjikan akan mengabulkannya.
Didin
Hafidhuddin menyatakan pengertian dakwah, yakni; pesan yang datang dari luar,
sehingga langkah pendekatan lebih diwarnai dengan interventif. Ceramah dalam
arti sempit, sehingga orientasi dakwah sering pada hal-hal yang bersifat rohani
saja. Menyampaikan dan hasil akhirnya terserah kepada Allah, akan menafikan
perencanaan, pelaksanan dan evaluasi dari kegiatan dakwah. Berdasarkan
pandangan tersebut, maka pengertian dakwah menurut istilah adalah menyeru,
memanggil, mengajak dan menjamu, dengan proses yang berkesinambungan dan ditangani
oleh para pengembang dakwah. Hal ini dikarenakan Islam adalah dakwah, artinya
agama yang selalu mendorong pemeluknya untuk senantiasa aktif melakukan
kegiatan dakwah.
Perkembangan dakwah di Indonesia hingga saat ini telah diwarnai
oleh berbagai macam kondisi sosial dan budaya. Terjadinya percampuran budaya
(akulturasi budaya) dan transkulturasi (tarik menarik antarbudaya) tak bisa
dihindarkan apalagi dengan hadirnya kemajuan tekonologi dan informasi.
Perkembangan teknologi komunikasi ikut membangun sebuah pola dakwah yang bisa
digunakan pada era sekarang ini.
Sedangkan tugas untuk menyebarkan ajaran
agama Islam adalah tugas setiap umat Islam, sehingga disamping melaksanakan
ajaran agamanya, maka ummat Islam juga harus mendakwahkannya kepada orang lain
dimana saja berada. Sebagaiamana dijelaskan dalam AlQur’an surat An-Nahl ayat
125 menyebutkan;
Artinya : “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang
baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang
lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang
lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan Dakwah?
1.2.2 Bagaimana bentuk dakwah Islam?
1.2.3 Bagimana Perkembangan dakwah di
Indonesia?
1.3
Tujuan
1.3.1 Dapat mengetahui maksud dari
Dakwah.
1.3.2 Dapat mengetahui bentuk dakwah
Islam.
1.3.3 Dapat mengetahui perkembangan
dakwah di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Dakwah
Pengertian
dakwah menurut bahasa; dakwah berasal dari bahasa Arab yakni دعا– يدعوا – دعوة
(da’a - yad’u - da'watan). Kata dakwah tersebut merupakan ism masdar dari kata
da’a yang dalam Ensiklopedia Islam diartikan sebagai “ajakan kepada Islam.
Kata da’a dalam al-Quran, terulang
sebanyak 5 kali, sedangkan kata yad’u terulang sebanyak 8
kali dan kata dakwah terulang sebanyak 4 kali. Kata da’a pertama kali dipakai
dalam al-Quran dengan arti mengadu (meminta pertolongan kepada Allah) yang
pelakunya adalah Nabi Nuh as. Lalu kata ini berarti memohon pertolongann kepada
Tuhan yang pelakunya adalah manusia (dalam arti umum). Setelah itu, kata da’a
berarti menyeru kepada Allah yang pelakunya adalah kaum Muslimin. Kemudian kata
yad’u, pertama kali dipakai dalam al-Quran dengan arti mengajak ke neraka yang
pelakunya adalah syaitan. Lalu kata itu berarti mengajak ke surga yang
pelakunya adalah Allah, bahkan dalam ayat lain ditemukan bahwa kata yad’u
dipakai bersama untuk mengajak ke neraka yang pelakunya orang-orang musyrik.
Dakwah pada hakikatnya adalah segala
aktivitas dan kegiatan yang mengajak orang untuk berubah dari satu situasi yang
mengandung nilai kehidupan yang bukan Islami kepada nilai kehidupan yang
Islami. Aktivitas dan kegiatan tersebut dilakukan dengan mengajak, mendorong, menyeru,
tanpa tekanan, paksaan dan provokasi, dan bukan pula dengan bujukan dan rayuan
pemberian sembako dan sebagainya.
Sejalan dengan pengertian dakwah di atas
maka metode atau cara yang dilakukan dalam mengajak tersebut haruslah sesuai
pula dengan materi dan tujuan kemana ajakan tersebut ditujukan. Pemakaian
metode atau cara yang benar merupakan sebahagian dari keberhasilan dari dakwah
itu sendiri. Sebaliknya, bila metode dan cara yang dipergunakan dalam
menyampaikan sesuatu tidak sesuai dan tidak pas, akan mengakibatkan hal yang
tidak diharapakan.
Literatur Ilmu Dakwah dalam membicarakan
metode dakwah merujuk pada firman Allah swt. dalam Q.S. Al-Nahl/16:125.
Artinya : “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran
yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu
Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan
Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”.
Semua orang Islam yang berorientasi pada
farseigh seeing (jauh kedepan) senantiasa dapat memilih skala prioritas
dengan mendahulukan yang dianggap mendesak dan lebih penting. Kekuatan dan
kemenangan hanyalah dapat diperoleh dengan persatuan dan keutuhan umat.
Lemahnya iman dan kurangnya pengetahuan
agama akan berpengaruh terhadap kesadaran manusia dalam mejalankan ajaran
agama. Norma dan aturan yang sudah ada sulit diterapkan karena kurangnya
pemahaman dan pembiasaan sejak kecil. Dengan kata lain, orang tua kurang
memperhatikan pendidikan agama terhadap anak atau pengaruh dari lingkungan
sekitarnya yang jauh dari nilai-nilai agama sehingga seringkali sikap dan
tingkah lakunya kurang sesuai dengan ajaran agama Islam yang berdasarkan
al-Qur’an dan as-sunnah.
Kondisi
demikian, perlu suatu tindakan atau upaya pembenahan penerapan nilai-nilai
ajaran Islam dalam kehidupan manusia. Masuknya iman ke dalam hati manusia
adalah atas petunjuk atau hidayah yang datang dari Allah, dan petunjuk itu
tidak akan datang dengan sendirinya tanpa usaha untuk mendapatkannya. Nilai dan
ajaran Islam tidak hanya dikenal dan dimengerti tetapi harus dilembagakan dan
dibudayakan agar berlaku dalam kehidupan sehari-hari, karena nilai dan ajaran
Islam mampu menjadi kendali dan pedoman dalam kehidupan manusia.
2.2
Macam – Macam Dakwah
Sudah kami
singgung sedikit jika dakwah memiliki katagori didalamnya yang membuat caranya
berbeda-beda. Pendakwah dalam menyampaikan ajaranya menyesuaikan katagori yang
dibawakannya. Katagori ini dibedakan juga menurut metode dalam penyampaiaan,
agar lebih jelas lagi mengenai macam-macam dakwah akan kata bahas dibawah ini.
2.2.1 Dakwah Fardiah
Dakwah fardiah adalah
dakwah yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain atau kepada beberapa
orang dengan jumlah terbatas tapi jumlah orangnya terbatas. Biasanya dakwah
fardiah dilakukan tanpa persiapan yang matang. Jadi, berbeda dengan yang
lainnya saat berceramah. Pada kategori dakwah ini pendakwah lebih membentuk
acara dengan keterbatasan orang dan waktu yang tidak banyak. Contoh dari dakwah
fardiah ini adalah saat sedang menasehati atau memberi anjuran kepada rekan
kerja. Ketika kita melihat teman sedang salah atau tersesat dalam ajaran islam
maka kita bisa menasehatinya dengan baik yang termasuk dalam dakwah fardiah.
2.2.2 Dakwah Ammah
Dakwah ammah adalah
dakwah melalui lisan dari satu orang ke orang yang lebih banyak dengan tujuan
memberikan pengaruh. Jadi dakwah amah ini sendiri merupakan kegiatan yang
dilakukan dalam suatu kelompok melalui lisan dari satu orang ke orang lainnya,
ilmu yang diberikan kepada umat muslim dapat disampaikan lagi kepada umat
muslim lainnya yang tidak mengikuti dakwah. Contoh dari dakwah ini adalah
khutbah, iya khutbah memang memiliki tujuan menyuarakan ajaran islam melalui
lisan.
2.2.3 Dakwah Bil-Lisan
Dakwah bil-Lisan ini
kegiatan dakwah yang dilakukan secara langsung menggunakan lisan. Dakwah ini
melakukan interaksi langsung antara pendakwah dan pendengarnya secara lisan
melalui tanya jawab. Jadi bisa dikatakan jika dakwah bil-Lisan ini lebih
santai. Para umat muslim yang mengikutinya bisa menanyakan secara langsung yang
kiranya masih membuat bingung kepada pendakwahnya sendiri.
2.2.4 Dakwah bit-Tadwin
Dakwah bit-Tadwin ini
berbeda dengan dakwah lainnya. Jadi pada kegiatan dakwah ini tidak secara
langsung atau menggunakan perantara melalui tulisan, kitab-kitab, koran, tv , media sosial. Walaupun tidak
secara langsung tapi dakwah ini tetapefektif penyampaiannya tetap sampai kepada
pembaca atau pendengar.
2.2.4 Dakwah bil Hikmah
Untuk kategori dakwah
yang terakhir ini bisa digolongkan lebih baik atau lebih bagus. Pelaksanaan
dakwah bil Hikmah sangat memperhatikan pendengar atau umat islamnya atas apa
yang sudah disampaikan pendakwah agar bisa melakukannya dan membawa ke yang
lebih baik tanpa paksaan ataupun tekanan.
2.3
Perkembangan Dakwah Islam di Indonesia
Perkembangan
Dakwah Islam di Nusantara - Pada sub-bab
masuknya agama Islam ke Nusantara sudah kita ketahui adanya beberapa teori.
Berdasarkan bukti-bukti yang ada, teori Mekah cukup meyakinkan untuk dipilih,
yaitu bahwa agama Islam sudah masuk ke wilayah Nusantara dari abad ke-1 H. (
ke-7 M). Namun saat itu perkembangannya masih belum pesat dan meluas. Pada
abad-abad selanjutnya baru terjadi perkembangan lebih pesat, terutama setelah
abad ke-7 H. (ke-13 M). Lebih jelasnya pada uraian berikut.
Agama
Islam masuk ke Pulau Jawa kira-kira pada abad ke-11 M., yang dibawa oleh para
pedagang Arab dan para mubaligh dari Pasai. Tempat yang mula-mula dimasuki
Islam di pulau Jawa yaitu daerah-daerah pesisir utara Jawa Timur. Tokoh
terkenal yang berdakwah di Jawa Timur adalah Maulana Malik Ibrahim. Beliau
menetap di Gresik, kemudian mendirikan pusat penyiaran agama Islam dan pusat
pengajaran. Dalam majlisnya itu beliau mengkader beberapa orang murid.
selanjutnya mereka menyiarkan agama Islam ke daerah-daerah lain di pulau Jawa.
Di
Jawa Tengah, penyiaran Agama Islam berpusat di Demak. Penyiaran agama Islam di
Pulau Jawa dilakukan oleh para wali yang berjumlah 9 yang dikenal dengan Wali
Songo (Wali Sembilan). Kemudian murid-murid Wali Songo turut pula menyiarkan
agama Islam ke daerah pedalaman pulau Jawa, sehingga agama Islam berkembang
dengan pesatnya.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Dakwah
adalah kegiatan yang bersifat menyeru, mengajak dan memanggil orang untuk beriman
dan taat kepada Allah swt. Sesuai dengan garis aqidah, syariat dan akhlak
Islam. Literatur Ilmu Dakwah dalam membicarakan metode dakwah merujuk pada
firman Allah swt. dalam Q.S. Al-Nahl/16:125.
Artinya : “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran
yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu
Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan
Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”.
Dakwah fardiah adalah dakwah yang
dilakukan oleh seseorang kepada orang lain atau kepada beberapa orang dengan
jumlah terbatas tapi jumlah orangnya terbatas. Biasanya dakwah fardiah
dilakukan tanpa persiapan yang matang. Dakwah ammah adalah dakwah melalui lisan
dari satu orang ke orang yang lebih banyak dengan tujuan memberikan pengaruh. Dakwah
bil-Lisan ini kegiatan dakwah yang dilakukan secara langsung menggunakan lisan.
Dakwah ini melakukan interaksi langsung antara pendakwah dan pendengarnya
secara lisan melalui tanya jawab. Untuk kategori dakwah yang terakhir ini bisa
digolongkan lebih baik atau lebih bagus.
3.2 Saran
Dalam penyusunan tugas makalah ini,
penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang perlu ditambah dan
diperbaiki lagi. Untuk itu penulis mengharapkan inspirasi dan kritikan dari
para pembaca dalam membantu menyempurkan makalah ini. Untuk terakhir kalinya
penulis berharap agar dengan tugas makalah ini akan memberikan suatu wawasan
yang luas tentang materi Dakwah Islam di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Duyi. 2019. Inilah macam-macam Dakwah dan Metodenya.
Published. [online], Diakses : https://sacict.net/macam-macam-dakwah/.
Iskandar, Panduan
Lengkap Internet, (Yogyakarta: Penerbit Andi Offset, 2009)
Misra. 2018. Metode Dakwah Majelis Taklim Desa Buntu
Sarek Kecamatan Latimojong. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palopo.
[skripsi].
Pardianto. 2015. Dakwah Multikultural. Mediasi, Vol. 9,
No.2. [jurnal].
Mushlihin. 2012. Pengertian Dakwah Menurut Bahasa dan Istilah.
[online]
Diakses: https://refersenimakalah.com
Dev Bang. 2020. Perkembangan Dakwah Islam di Nusantara
(Indonesia). Ex-School. [online].
Diakses : https://ex-school.com/artikel/.
……..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar