Selasa, 09 Maret 2021

MAKALAH: Dakwa Islam Indonesia

 

TUGAS PORTOFOLIO

DAKWA ISLAM DI INDONESIA

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajara PAI

Tahun Ajaran 2020 - 2021

 


 

 

 

 

 

 

 



Oleh :

Nama : Triah

Kelas : XII-4 MIPA

 

 


PEMERINTAH KABUPATEN INDRAMAYU

DINAS PENDIDIKAN

SMA NEGERI 1 LOSARANG

KECAMATAN LOSARANG

Jl. Raya Losarang Telp.(0234)550894,505206 Kode Pos 45253

E-mail: sman1losarang@yahoo.com.id Websete: www.sma1-losarang.sch.id

INDRAMAYU





KATA PENGANTAR

            Puji syukur kehadirat Allah SWT.  yang sudah mengizinkan penyusun untuk menyelesaikan tugas makalah PAI ini tentang “Dakwah Islam Indonesia”. Dan Shlawat dan salam semoga tercurah ke hadirat Rasulullah SAW. Keluarga serta para sahabatnya.

            Adapun maksud dan tujuan diajukan tugas ini untuk melengkapi tugas-tugas mata pelajaran matematika tahun ajaran 2020-2021 SMA Negeri 1 Losarang.

Berikut ini tugas makalah penulis. Semoga ibu/bapak senang membacanya dan dapat mengambil manfaat darinya. Namun sebelum membaca,ibu dapat meneliti terlebih dahulu dengan tenang yang senantiasa terjaga dari kekeliruhan. Tentu saja tidak baik menilai sesuatu secara terburu-buru sebelum pernah membayangkan, merasakan dan menciumnya sendiri. Dan adalah kejahatan terhadap ilmu memfatwakan sesuatu secara terburu-buru sebelum terlebih dahulu mengkaji akar permasalahannya, Mendengar pernyataan-pernyataan tentangnya ,dan mencari argument-argumen yang mendasari.

            Makalah yang penyususn buat ini setidaknya bukan hanya untuk tugas semata, tapi dengan adanya tugas makalah ini sehengganya penyusun sekarang dapat lebih mengetahui kembali Dakwah Isilam di Indonesia. Demikian penulis berharap tugas ini dapat memberikan wawasan dan pengetahuan kepada para pembaca pada umumnya dan pada saya khususnya.

Indramayu,   Februari 2021

 

                                                                                                                                          Penyusun




DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................... i

DAFTAR ISI....................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang.............................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah......................................................................................... 2

1.3 Tujuan............................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................... 3

2.1 Pengertian Dakwah....................................................................................... 3

2.2 Macam-macam Dakwah............................................................................... 4

2.2.1 Dakwah Fardiah.................................................................................... 4

2.2.2 Dakwah Ammah................................................................................... 5

2.2.3 Dakwah Bil-Lisan................................................................................. 5

2.2.4 Dakwah Bit-Tadwin.............................................................................. 5

2.2.5 Dakwah Bil Hikmah.............................................................................. 5

2.3 Perkembangan Dakwah Islam di Indonesia............................................... 5

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN........................................................... 7

3.1 Kesimpulan.................................................................................................... 7

3.2 Saran.............................................................................................................. 7

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 8

 


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Pengertian dakwah menurut bahasa; dakwah berasal dari bahasa Arab yakni دعا– يدعوا – دعوة (da’a - yad’u - da'watan). Kata dakwah tersebut merupakan ism masdar dari kata da’a yang dalam Ensiklopedia Islam diartikan sebagai “ajakan kepada Islam.

Kata da’a dalam al-Quran, terulang sebanyak 5 kali, sedangkan kata yad’u terulang sebanyak 8 kali dan kata dakwah terulang sebanyak 4 kali. Kata da’a pertama kali dipakai dalam al-Quran dengan arti mengadu (meminta pertolongan kepada Allah) yang pelakunya adalah Nabi Nuh as. Lalu kata ini berarti memohon pertolongann kepada Tuhan yang pelakunya adalah manusia (dalam arti umum). Setelah itu, kata da’a berarti menyeru kepada Allah yang pelakunya adalah kaum Muslimin. Kemudian kata yad’u, pertama kali dipakai dalam al-Quran dengan arti mengajak ke neraka yang pelakunya adalah syaitan. Lalu kata itu berarti mengajak ke surga yang pelakunya adalah Allah, bahkan dalam ayat lain ditemukan bahwa kata yad’u dipakai bersama untuk mengajak ke neraka yang pelakunya orang-orang musyrik.

Sedangkan kata dakwah atau da’watan sendiri, pertama kali digunakan dalam al-Quran dengan arti seruan yang dilakukan oleh para Rasul Allah itu tidak berkenan kepada obyeknya. Namun kemudian kata itu berarti panggilan yang juga disertai bentuk fi’il (da’akum) dan kali ini panggilan akan terwujud karena Tuhan yang memanggil. Lalu kata itu berarti permohonan yang digunakan dalam bentuk doa kepada Tuhan dan Dia menjanjikan akan mengabulkannya.

Didin Hafidhuddin menyatakan pengertian dakwah, yakni; pesan yang datang dari luar, sehingga langkah pendekatan lebih diwarnai dengan interventif. Ceramah dalam arti sempit, sehingga orientasi dakwah sering pada hal-hal yang bersifat rohani saja. Menyampaikan dan hasil akhirnya terserah kepada Allah, akan menafikan perencanaan, pelaksanan dan evaluasi dari kegiatan dakwah. Berdasarkan pandangan tersebut, maka pengertian dakwah menurut istilah adalah menyeru, memanggil, mengajak dan menjamu, dengan proses yang berkesinambungan dan ditangani oleh para pengembang dakwah. Hal ini dikarenakan Islam adalah dakwah, artinya agama yang selalu mendorong pemeluknya untuk senantiasa aktif melakukan kegiatan dakwah.

Perkembangan dakwah di Indonesia hingga saat ini telah diwarnai oleh berbagai macam kondisi sosial dan budaya. Terjadinya percampuran budaya (akulturasi budaya) dan transkulturasi (tarik menarik antarbudaya) tak bisa dihindarkan apalagi dengan hadirnya kemajuan tekonologi dan informasi. Perkembangan teknologi komunikasi ikut membangun sebuah pola dakwah yang bisa digunakan pada era sekarang ini.

Sedangkan tugas untuk menyebarkan ajaran agama Islam adalah tugas setiap umat Islam, sehingga disamping melaksanakan ajaran agamanya, maka ummat Islam juga harus mendakwahkannya kepada orang lain dimana saja berada. Sebagaiamana dijelaskan dalam AlQur’an surat An-Nahl ayat 125 menyebutkan;

Artinya : “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”.

 

1.2  Rumusan Masalah

1.2.1 Apa yang dimaksud dengan Dakwah?

1.2.2 Bagaimana bentuk dakwah Islam?

1.2.3 Bagimana Perkembangan dakwah di Indonesia?

 

1.3 Tujuan

1.3.1 Dapat mengetahui maksud dari Dakwah.

1.3.2 Dapat mengetahui bentuk dakwah Islam.

1.3.3 Dapat mengetahui perkembangan dakwah di Indonesia.


 

BAB II
PEMBAHASAN

 

2.1 Pengertian Dakwah

 

Pengertian dakwah menurut bahasa; dakwah berasal dari bahasa Arab yakni دعا– يدعوا – دعوة (da’a - yad’u - da'watan). Kata dakwah tersebut merupakan ism masdar dari kata da’a yang dalam Ensiklopedia Islam diartikan sebagai “ajakan kepada Islam.

Kata da’a dalam al-Quran, terulang sebanyak 5 kali, sedangkan kata yad’u terulang sebanyak 8 kali dan kata dakwah terulang sebanyak 4 kali. Kata da’a pertama kali dipakai dalam al-Quran dengan arti mengadu (meminta pertolongan kepada Allah) yang pelakunya adalah Nabi Nuh as. Lalu kata ini berarti memohon pertolongann kepada Tuhan yang pelakunya adalah manusia (dalam arti umum). Setelah itu, kata da’a berarti menyeru kepada Allah yang pelakunya adalah kaum Muslimin. Kemudian kata yad’u, pertama kali dipakai dalam al-Quran dengan arti mengajak ke neraka yang pelakunya adalah syaitan. Lalu kata itu berarti mengajak ke surga yang pelakunya adalah Allah, bahkan dalam ayat lain ditemukan bahwa kata yad’u dipakai bersama untuk mengajak ke neraka yang pelakunya orang-orang musyrik.

Dakwah pada hakikatnya adalah segala aktivitas dan kegiatan yang mengajak orang untuk berubah dari satu situasi yang mengandung nilai kehidupan yang bukan Islami kepada nilai kehidupan yang Islami. Aktivitas dan kegiatan tersebut dilakukan dengan mengajak, mendorong, menyeru, tanpa tekanan, paksaan dan provokasi, dan bukan pula dengan bujukan dan rayuan pemberian sembako dan sebagainya.

Sejalan dengan pengertian dakwah di atas maka metode atau cara yang dilakukan dalam mengajak tersebut haruslah sesuai pula dengan materi dan tujuan kemana ajakan tersebut ditujukan. Pemakaian metode atau cara yang benar merupakan sebahagian dari keberhasilan dari dakwah itu sendiri. Sebaliknya, bila metode dan cara yang dipergunakan dalam menyampaikan sesuatu tidak sesuai dan tidak pas, akan mengakibatkan hal yang tidak diharapakan.

Literatur Ilmu Dakwah dalam membicarakan metode dakwah merujuk pada firman Allah swt. dalam Q.S. Al-Nahl/16:125.

Artinya : “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”.

Semua orang Islam yang berorientasi pada farseigh seeing (jauh kedepan) senantiasa dapat memilih skala prioritas dengan mendahulukan yang dianggap mendesak dan lebih penting. Kekuatan dan kemenangan hanyalah dapat diperoleh dengan persatuan dan keutuhan umat.

Lemahnya iman dan kurangnya pengetahuan agama akan berpengaruh terhadap kesadaran manusia dalam mejalankan ajaran agama. Norma dan aturan yang sudah ada sulit diterapkan karena kurangnya pemahaman dan pembiasaan sejak kecil. Dengan kata lain, orang tua kurang memperhatikan pendidikan agama terhadap anak atau pengaruh dari lingkungan sekitarnya yang jauh dari nilai-nilai agama sehingga seringkali sikap dan tingkah lakunya kurang sesuai dengan ajaran agama Islam yang berdasarkan al-Qur’an dan as-sunnah.

Kondisi demikian, perlu suatu tindakan atau upaya pembenahan penerapan nilai-nilai ajaran Islam dalam kehidupan manusia. Masuknya iman ke dalam hati manusia adalah atas petunjuk atau hidayah yang datang dari Allah, dan petunjuk itu tidak akan datang dengan sendirinya tanpa usaha untuk mendapatkannya. Nilai dan ajaran Islam tidak hanya dikenal dan dimengerti tetapi harus dilembagakan dan dibudayakan agar berlaku dalam kehidupan sehari-hari, karena nilai dan ajaran Islam mampu menjadi kendali dan pedoman dalam kehidupan manusia.

 

2.2 Macam – Macam Dakwah

Sudah kami singgung sedikit jika dakwah memiliki katagori didalamnya yang membuat caranya berbeda-beda. Pendakwah dalam menyampaikan ajaranya menyesuaikan katagori yang dibawakannya. Katagori ini dibedakan juga menurut metode dalam penyampaiaan, agar lebih jelas lagi mengenai macam-macam dakwah akan kata bahas dibawah ini.

2.2.1 Dakwah Fardiah

Dakwah fardiah adalah dakwah yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain atau kepada beberapa orang dengan jumlah terbatas tapi jumlah orangnya terbatas. Biasanya dakwah fardiah dilakukan tanpa persiapan yang matang. Jadi, berbeda dengan yang lainnya saat berceramah. Pada kategori dakwah ini pendakwah lebih membentuk acara dengan keterbatasan orang dan waktu yang tidak banyak. Contoh dari dakwah fardiah ini adalah saat sedang menasehati atau memberi anjuran kepada rekan kerja. Ketika kita melihat teman sedang salah atau tersesat dalam ajaran islam maka kita bisa menasehatinya dengan baik yang termasuk dalam dakwah fardiah.

2.2.2 Dakwah Ammah

Dakwah ammah adalah dakwah melalui lisan dari satu orang ke orang yang lebih banyak dengan tujuan memberikan pengaruh. Jadi dakwah amah ini sendiri merupakan kegiatan yang dilakukan dalam suatu kelompok melalui lisan dari satu orang ke orang lainnya, ilmu yang diberikan kepada umat muslim dapat disampaikan lagi kepada umat muslim lainnya yang tidak mengikuti dakwah. Contoh dari dakwah ini adalah khutbah, iya khutbah memang memiliki tujuan menyuarakan ajaran islam melalui lisan.

2.2.3 Dakwah Bil-Lisan

Dakwah bil-Lisan ini kegiatan dakwah yang dilakukan secara langsung menggunakan lisan. Dakwah ini melakukan interaksi langsung antara pendakwah dan pendengarnya secara lisan melalui tanya jawab. Jadi bisa dikatakan jika dakwah bil-Lisan ini lebih santai. Para umat muslim yang mengikutinya bisa menanyakan secara langsung yang kiranya masih membuat bingung kepada pendakwahnya sendiri.

 

2.2.4 Dakwah bit-Tadwin

Dakwah bit-Tadwin ini berbeda dengan dakwah lainnya. Jadi pada kegiatan dakwah ini tidak secara langsung atau menggunakan perantara melalui tulisan, kitab-kitab,  koran, tv , media sosial. Walaupun tidak secara langsung tapi dakwah ini tetapefektif penyampaiannya tetap sampai kepada pembaca atau pendengar.

 

2.2.4 Dakwah bil Hikmah

Untuk kategori dakwah yang terakhir ini bisa digolongkan lebih baik atau lebih bagus. Pelaksanaan dakwah bil Hikmah sangat memperhatikan pendengar atau umat islamnya atas apa yang sudah disampaikan pendakwah agar bisa melakukannya dan membawa ke yang lebih baik tanpa paksaan ataupun tekanan.

 

 

2.3 Perkembangan Dakwah Islam di Indonesia

 

Perkembangan Dakwah Islam di  Nusantara - Pada sub-bab masuknya agama Islam ke Nusantara sudah kita ketahui adanya beberapa teori. Berdasarkan bukti-bukti yang ada, teori Mekah cukup meyakinkan untuk dipilih, yaitu bahwa agama Islam sudah masuk ke wilayah Nusantara dari abad ke-1 H. ( ke-7 M). Namun saat itu perkembangannya masih belum pesat dan meluas. Pada abad-abad selanjutnya baru terjadi perkembangan lebih pesat, terutama setelah abad ke-7 H. (ke-13 M). Lebih jelasnya pada uraian berikut.

 

Agama Islam masuk ke Pulau Jawa kira-kira pada abad ke-11 M., yang dibawa oleh para pedagang Arab dan para mubaligh dari Pasai. Tempat yang mula-mula dimasuki Islam di pulau Jawa yaitu daerah-daerah pesisir utara Jawa Timur. Tokoh terkenal yang berdakwah di Jawa Timur adalah Maulana Malik Ibrahim. Beliau menetap di Gresik, kemudian mendirikan pusat penyiaran agama Islam dan pusat pengajaran. Dalam majlisnya itu beliau mengkader beberapa orang murid. selanjutnya mereka menyiarkan agama Islam ke daerah-daerah lain di pulau Jawa.

 

Di Jawa Tengah, penyiaran Agama Islam berpusat di Demak. Penyiaran agama Islam di Pulau Jawa dilakukan oleh para wali yang berjumlah 9 yang dikenal dengan Wali Songo (Wali Sembilan). Kemudian murid-murid Wali Songo turut pula menyiarkan agama Islam ke daerah pedalaman pulau Jawa, sehingga agama Islam berkembang dengan pesatnya.


 

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Dakwah adalah kegiatan yang bersifat menyeru, mengajak dan memanggil orang untuk beriman dan taat kepada Allah swt. Sesuai dengan garis aqidah, syariat dan akhlak Islam. Literatur Ilmu Dakwah dalam membicarakan metode dakwah merujuk pada firman Allah swt. dalam Q.S. Al-Nahl/16:125.

Artinya : “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”.

Dakwah fardiah adalah dakwah yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain atau kepada beberapa orang dengan jumlah terbatas tapi jumlah orangnya terbatas. Biasanya dakwah fardiah dilakukan tanpa persiapan yang matang. Dakwah ammah adalah dakwah melalui lisan dari satu orang ke orang yang lebih banyak dengan tujuan memberikan pengaruh. Dakwah bil-Lisan ini kegiatan dakwah yang dilakukan secara langsung menggunakan lisan. Dakwah ini melakukan interaksi langsung antara pendakwah dan pendengarnya secara lisan melalui tanya jawab. Untuk kategori dakwah yang terakhir ini bisa digolongkan lebih baik atau lebih bagus.

 

3.2 Saran

Dalam penyusunan tugas makalah ini, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang perlu ditambah dan diperbaiki lagi. Untuk itu penulis mengharapkan inspirasi dan kritikan dari para pembaca dalam membantu menyempurkan makalah ini. Untuk terakhir kalinya penulis berharap agar dengan tugas makalah ini akan memberikan suatu wawasan yang luas tentang materi Dakwah Islam di Indonesia.

                            

DAFTAR PUSTAKA

 

Duyi. 2019. Inilah macam-macam Dakwah dan Metodenya. Published. [online], Diakses : https://sacict.net/macam-macam-dakwah/.

Iskandar, Panduan Lengkap Internet, (Yogyakarta: Penerbit Andi Offset, 2009)  

Misra. 2018. Metode Dakwah Majelis Taklim Desa Buntu Sarek Kecamatan Latimojong. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palopo. [skripsi].

Pardianto. 2015. Dakwah Multikultural. Mediasi, Vol. 9, No.2. [jurnal].

Mushlihin. 2012. Pengertian Dakwah Menurut Bahasa dan Istilah. [online]
Diakses:
https://refersenimakalah.com

Dev Bang. 2020. Perkembangan Dakwah Islam di Nusantara (Indonesia). Ex-School. [online].

Diakses : https://ex-school.com/artikel/.

                                              


…….. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cara Membaca Jangka Sorong Dengan Benar

  A.     Cara Membaca Jangka Sorong Dengan Benar Bagaimana cara membaca hasil pengukuran jangka sorong ? Mungkin diantara kita sudah pern...